terowongan hendrik desa pamotan pangandaran – Pangandaran memang terkenal dengan pesona pantainya yang menawan, tapi siapa sangka, di balik panorama lautnya tersimpan pula jejak sejarah yang tak kalah menarik. Di sudut pedesaan yang tenang, berdiri sebuah peninggalan kolonial yang masih kokoh hingga kini. Bukan sekadar bangunan tua, tempat ini menyimpan cerita panjang tentang masa lalu yang pernah terjadi di tanah Pangandaran. Salah satu di antaranya adalah Terowongan Hendrik, saksi bisu perjalanan sejarah sekaligus destinasi unik yang layak untuk dijelajahi.
Pesona Terowongan Hendrik Desa Pamotan Pangandaran
Di balik keindahan alam Pangandaran, tersimpan sebuah peninggalan bersejarah yang masih kokoh berdiri hingga kini, yakni Terowongan Hendrik. Terletak di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terowongan ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang masa kolonial Belanda. Suasananya yang klasik berpadu dengan nuansa alami pedesaan, menjadikan Terowongan Hendrik salah satu lokasi yang menarik untuk dikunjungi wisatawan pecinta sejarah maupun sekadar pencari spot unik untuk berfoto.
Sejarah Terowongan Hendrik

Terowongan Hendrik dibangun pada masa penjajahan Belanda dengan tujuan mendukung aktivitas transportasi, terutama untuk perkebunan dan hasil tambang di wilayah sekitar. Struktur terowongan ini memperlihatkan bagaimana Belanda memanfaatkan kekuatan teknik sipil untuk menunjang kebutuhan ekonomi kolonial.
Catatan sejarah yang tertulis pada sebuah tembok kecil di sisi kanan terowongan menyebutkan bahwa nama tempat ini adalah Terowongan Hendrik. Nama “Hendrik” diambil dari Heinrich Wladimir Albrecht Ernst of Mecklenburg-Schwerin, suami dari Ratu Wilhelmina yang memerintah Belanda pada 1890–1948. Hendrik sendiri menyandang gelar sebagai Pangeran Belanda pada tahun 1901–1934.
Keberadaan nama ini menunjukkan bahwa bangunan kolonial di Indonesia sering dikaitkan dengan tokoh-tokoh penting dari Kerajaan Belanda, menjadikannya bukan hanya sekadar jalur transportasi, melainkan juga bagian dari catatan sejarah yang bernilai tinggi.
Baca juga: Mari Mengenal BPD Desa Pamotan Pangandaran: Wadah Aspirasi dan Pengawasan Pembangunan Desa
Daya Tarik Terowongan Hendrik
Meski berusia lebih dari satu abad, Terowongan Hendrik tetap menyimpan daya tarik tersendiri. Beberapa hal yang membuatnya unik di mata pengunjung antara lain:
- Arsitektur Kolonial
Struktur bangunannya yang kokoh dengan gaya khas kolonial menjadi daya tarik utama. Bentuk lengkung sederhana namun kuat menunjukkan keahlian teknik sipil pada masa itu. - Nuansa Misterius
Suasana di dalam terowongan terasa sejuk dan agak gelap, menambah kesan misterius yang membuat pengunjung penasaran untuk menelusuri bagian dalamnya. - Spot Foto Unik
Bagi wisatawan yang gemar fotografi, Terowongan Hendrik menawarkan latar foto klasik dengan sentuhan sejarah. Banyak yang menjadikan tempat ini sebagai lokasi foto bernuansa vintage.
Fakta Menarik
Selain nilai sejarahnya, ada beberapa hal menarik tentang Terowongan Hendrik:
- Terowongan ini dulunya berfungsi sebagai jalur penghubung penting bagi aktivitas ekonomi kolonial.
- Masyarakat sekitar masih menjaga keberadaannya sebagai bagian dari identitas desa.
- Meski sederhana, terowongan ini kerap menjadi tujuan wisata alternatif bagi mereka yang ingin melihat sisi lain dari Pangandaran, tidak hanya pantai semata.
Terowongan Hendrik bukan sekadar peninggalan kolonial, melainkan juga potongan cerita panjang tentang sejarah Pangandaran yang masih bisa kita saksikan hingga kini. Keberadaannya mengingatkan kita bahwa setiap bangunan tua memiliki kisah yang layak untuk dikenang dan dipelajari.
✨ Mau tahu fakta dan informasi menarik lainnya seputar Desa Pamotan dan sekitarnya? Yuk, ikuti terus update terbaru dari kami agar tidak ketinggalan cerita seru lainnya!